Monday, August 2, 2010

Ketemu Salju


Waktu kecil mungkin saya tidak pernah bermimpi bertemu salju (klo es doger, es cincau, es serut MAU), karena mungkin saya bukan seseorang yang romantis. Namun kesempatan bertemu sang butiran es ini ternyata saya alami sewaktu saya melancong ke Jepang hanya berdua dengan Mama tercinta saya, dan kakak-kakak sepupu saya beserta bude untuk menghadiri pernikahan kakak sepupu (Mas Wuled) saya yang satunya (sorry bikin bingung, anggep aja ngerti).

Sampai di Kansai International Airport (Osaka) keluar pesawat saya yang sangat kampung langsung lari keluar gedung sementara Mama saya menyuruh pake jaket dulu, dengan sigap saya menjawab "KALO PAKE JAKET GAK KERASA MUSIM DINGINYA!" melangkah penuh percaya diri pas pintunya kebuka otomatis, saya berusaha menghirup udara sebanyak-banyaknya, merasakan kenikmatan musim dingin PERTAMA KALI (sumpah kampung abis). Pas buka mata "LOH, MANA SALJUNYA?" ternyata saya dateng terlalu cepat atau awal musim, jadi belum ada saljunya. Menikmati jalanan sekitar bandara beberapa menit kok dinginnya ampe ke tulang-tulang DINGIN POL. Akhirnya dengan sikap sok "cool" menyembunyikan rasa "cold" saya beranjak menemui Mama dan Mas Wuled yang sudah menjemput.

Berhari-hari di Jepang saya belum juga melihat salju, akhirnya Mas Wuled berencana untuk membawa kita ke Highway-nya Jepang (dataran tinggi,yaaa puncak2 gitu lah) biar bisa ngeliat salju. Tapi saat hari H jadwal kami ke dataran tinggi itu, pas keluar hotel ternyata "SALJU", saya dan Mama langsung ketawa2 kegirangan setiap salju yang kena badan kita masing-masing (sungguh ibu dan anak yang norak). Genggaman keras tangan saya dan Mama sambil jalan ke stasiun mencerminkan kebahagiaan bisa melihat hujan salju hanya berdua di negara super kaya ini.Akhirnya Mas Wuled memutuskan berkunjung ke tempat lain.

Hanya hari pertama kita bersenang-senang dibawah hujan salju yang deras, besoknya udah males keluar hotel, karena dinginya POL! jadi menurut saya sih musim dingin itu gak enak2 banget ah, malah menderita, malah kita butuh heater (pemanas), jaket yang super tebal, jadi ribet sendiri. Lama-lama males banget cuma ke supermarket depan hotel karena dinginnya PARAH (atau emang saya yang terlalu jawi haha). Jadi saya sangat bersyukur tinggal dinegara yang tropis, pake baju apa aja kemana aja kapan aja WOKE!

Sampai hari terakhir di Jepang, saya sih belum merasakan yang namanya jalan diatas salju, karena seperti dari awal saya bilang, saya datang terlalu cepat, jadi saljunya gak turun terus2an dan gak lebat. Setiap butir salju yang sampai di tanah masih cepat mencair jadi kayak ujan doank. Keinginan main bola saljupun harus dijadikan "GOAL" di tempat berikutnya (amin).

TIPS KELEDAI:

Mungkin dulu saya kira penutup kuping itu cuma buat gaya2an orang barat waktu musim dingin atau salju, ternyata pada saat udara lagi dingin banget penutup kuping PERLU! Selain menjaga suhu tubuh dari pengeluaran udara lewat lubang-lubang tapi penutup kuping juga berguna menghangatkan kuping yang semakin lama semakin beku

Have a nice trip ;)

0 comments:

Post a Comment